What makes you different, makes you special -Barbie

Saturday, January 21, 2017

Kilas Balik SAMAPTA

SAMAPTA

Satu kata tujuh huruf ribuan kenangan.

Denger kata samapta aja udah jiper duluan. Langsung terbayang semua hal yang berkaitan dengan mental, fisik, dan disiplin. Ya emang bener sih, tapi ga melulu latian fisik doang kok. Kita juga diajarin tata upacara militer, peraturan baris-berbaris alias paskib, belajar gimana jadi pemimpin, belajar gimana caranya makan cepet dalam kuantitas lebih dari porsi biasanya, dan pastinya melatih kesabaran.

PRA-SAMAPTA

Kamis, 5 Januari 2017 (kalo kata anak kekinian 5/365) seluruh peserta samapta harus mengikuti tes kesehatan dan kebugaran. Buat apa sih? Buat ngukur sejauh mana kemampuan fisik kita untuk samapta nanti (biar pelatihnya ga salah kasih porsi latihan fisik). Yang menarik dari tes kesehatan kebugaran ini adalah aku harus melakukan tes lari 6 putaran stadion (kurang lebih 2.400 meter totalnya). WEW! Tiga tahun lalu aja cuma dapet 3,8 puteran stadion, sekarang harus lari 2x lipatnya. Alhamdulillah bisa melewati tes lari itu dalam waktu 14 menit 38 detik. Kirain udahan kan tes kebugarannya lari doang, eh ternyata masih harus pull-up, sit-up, push-up, dan shuttle run angka 8 lagi. Alhamdulillah masih sanggup melewati itu semua.
Minggu, 8 Januari 2017 saatnya mulai menginap. Yang ada di pikiran saat itu adalah puluhan tempat tidur berjejer dalam satu ruangan tanpa sekat tanpa kamar mandi alias kamar mandi terpisah di luar ruang tidur (kayak barak militer gitu). Sesampainya di asrama, ada pembagian kamar. Begitu masuk kamar, yang terlihat hanya ada 3 tempat tidur, kamar mandi dalam dan ber-AC. Ber-AC. Unexpected! Yakin nih samapta begini?

PROSESI SAMAPTA

Senin pagi, 9 Januari 2017 pembukaan dilaksanakan. Masih dalam keadaan rapi dan bersih menggunakan seragam putih hitam lengkap dengan pantofel. Selesai pembukaan, kami langsung mengganti pakaian olahraga. Setelah makan siang, pertempuran dimulai.

Minggu Penyegaran (MINGGAR)

Awal-awal kita disuruh baris di lapangan hijau membentuk dua kelompok. Abis itu kita mulai disuruh merayap, merangkak, dan guling-guling. Untungnya cuaca sedikit mendung jadi ga panas-panasan. Setelah cukup mual abis guling-guling, kita masuk ke dalam kolam. Sebelum masuk kolam, aku sempet bener-bener mau muntah. Eh pas udah nyentuh air kolam, mualnya langsung ilang. Entah kenapa air kolam sejuk banget bahkan aku sampe pengen renang disitu haha (padahal itu kolam udah bercampur dengan bangkai kodok). Abis itu kita diajak keliling jalan kaki. Menyusuri perumahan warga sekitar dalam kondisi basah kuyup.

Karna keasikkan jalan rame-rame, ga kerasa kita udah sampe di negara lain, India. Negara yang terkenal mempunyai sungai suci bernama Gangga. Kita diajarkan sebuah lagu keramat berjudul Sungai Gangga. Liriknya kayak gini:

Sungai Gangga tak akan kulupa
Tempat kita berlatih bersama
Siang malam selalu ditempa
Tuk menjadi pegawai yang jaya
Tuk menjadi pegawai yang jaya
Itulah harapan bangsa dan negara
Tuk menjadi pegawai yang jaya

Kata pelatih, belum sah kalo kita ke sini tanpa menyentuh sucinya air Sungai Gangga. Sekalian nebus dosa sebelum kita diangkat menjadi pegawai :’)

lagi nebus dosa nih :)
Malamnya kami tidak pulang ke asrama, kita cuma bisa melakukan pembersihan di toilet luar. Seadanya aja :’) tidur pun tidak di asrama. Kita diajak jalan kaki (lagi) menuju pemakaman. Kami dibagi menjadi beberapa kelompok beranggotakan lima orang. Disebar di beberapa titik untuk beristirahat. Malangnya, malam itu turun hujan. Akhirnya kami tidak tidur bersama mereka yang mendahului kami.

Keesokan harinya, masih dalam kondisi suci berkat air Sungai Gangga, kami melakukan senam pagi. Lebih tepatnya senam subuh kali ya, karna kita senam jam 04.00 guys. Senam diakhiri setelah azan subuh berkumandang dan kita dikasih waktu istirahat sampai makan pagi dimulai (lumayan bisa tidur lagi).

Ga cukup sekali mensucikan diri di Sungai Gangga, kami masih diberikan kesempatan untuk yang terakhir kalinya. Kedua kalinya mandi air Sungai Gangga, aku shock. Ga bisa nahan nangis. Bahkan selama perjalanan pulang dari Sungai Gangga pun aku terus-terusan nangis sesegukan. Tangisanku berhenti ketika kita disuruh masuk ke kolam. Airnya yang sejuk, menyejukkan hatiku #ea. Malamnya pun masih harus tidur di makam (lagi). Malangnya (lagi), hujan turun (lagi) setelah kita berdiam diri sekitar 30 menit di pemakaman.

Pagi menjelang, minggu penyegaran alias minggar segera berakhir. Rabu siang kami sudah diperbolehkan melakukan pembersihan di asrama. YAY!!! Teriakan seluruh siswa pada saat itu. Akhirnya hidungku bisa istirahat dari wangi semerbak selama dua hari kemarin.

Tiga hari terlewati, which means masih ada 9 hari lagi. Hfff terasa berat waktu itu, tapi ternyata makin lama makin ga berasa. Ga berasa karena minggar udah selesai yuhu. Walaupun minggar udah kelar, bukan berarti latihan fisik udah kelar juga -_-

Latihan fisik terberat kerasa banget di 3 hari terakhir. Biasanya ga ada senam siang, tiba-tiba jadi ada dan kita bener-bener dijemur persis dibawah terik matahari. Jam 12.00 teng! Senam siang dimulai sampe menjelang makan siang (makan siang biasanya jam 12.45). Panas matahari kerasa banget pas kita dalam posisi telentang mau sit-up. Muka kita udah mateng banget lah dipanggang di panas matahari langsung selama 10 menitan :(

Momen ter-nasib buatku adalah ketika aku bertugas jadi piket jaga hari Rabu, 18 Januari 2017. Kenapa? Karena tepat di hari pergantian piket jaga bagianku, pelatih minta prosesi serah terima jabatan antara piket lama dengan piket baru. OMG! Beruntungnya aku :’) ga ada persiapan sama sekali buat serah terima karena yang sebelum-sebelumnya ga ada serah terima secara formal (padahal harusnya ada sih). Kena omel? Pastinya. Tapi masih sangat amat mendingan cuma diomelin secara lisan tanpa suruhan guling-guling hehe.

Salah satu hal dari samapta yang aku suka adalah ketika aku dan 28 temen-temen lainnya terpilih buat nampilin bela diri karate di hari penutupan. Seneng banget bisa belajar karate dari samapta kali ini. Jadi bisa nambah skill bela diri kan wkwk. Temen-temen yang lain juga nampil di hari penutupan. Mereka nampilin PBB Indah.

osh osh team

HARI PENUTUPAN

Akhirnya!!! Yang dinanti-nanti datang juga. 20 Januari 2017 jadi hari terakhir kita di Pusdiklat Bea dan Cukai. Ekspektasi upacara penutupan cuma dihadiri pejabat eselon 2 ke bawah, realitanya dihadiri oleh pejabat eselon 1 juga, Kepala BPPK sekaligus Plt. Irjen. Sebuah kehormatan bisa menampilkan bela diri di depan beliau. Sebuah kebanggaan pula bisa berjabat tangan dengan beliau setelah upacara penutupan selesai. Hari penutupan menjadi akhir yang membanggakan.

Terima kasih buat semua pelatih yang udah ngedampingin kita dari hari pertama kita menginap sampai hari penutupan;

terima kasih buat penyelenggara yang udah sukses membuat acara diklat kesamaptaan ini;

terima kasih buat panitia yang selalu nemenin kita selama minggar dan ikutan tidur di asrama;

terima kasih buat tim cathering yang udah nyiapin makanan buat kita 6x sehari;

terima kasih buat Sungai Gangga yang udah mensucikan kita dari dosa-dosa;

terima kasih buat kolam sukun yang udah bikin aku fresh lagi setelah 2x masuk Sungai Gangga;

terima kasih buat lapangan hitam yang memotivasi aku buat selalu olahraga pagi, siang, dan malam;

terima kasih buat lapangan hijau yang jadi saksi bahwa “Saya sanggup menjaga nama baik Inspektorat Jenderal”;

terima kasih buat asrama yang membuatku terlelap dalam tidur setiap malam; dan

terima kasih buat 60 temen peserta diklat samapta itjen tahun 2017 yang membuat 12 hariku penuh suka dan duka.

ps: buat temen-temen yang belom diijinin samapta tahun ini, semangat ya! semoga tahun depan bisa ikutan sama adek-adek baru. buat yang udah samapta, inget masih ada prajab :')

No comments:

Post a Comment